Secara teknis, cahaya merupakan radiasi gelombang elekromagnetik yang dapat dilihat oleh mata (Visible Light Spectrum). Panjang gelombang elekromagnetik ini diukur dalam satuan yang disebut nanometer (1 nanometer = 1/1 Milyar Meter). Gelombang elektromagnetik yang dapat dilihat oleh mata manusia berkisar diantara 40 sampai dengan 700 nanometer.
Visible light wavelength |
Setiap obyek memancarkan radiasi (energi panas) yang besar kecilnya tergantung pada panjang atau pendeknya gelombang radiasi yang dipancarkannya. Hal ini merupakan salah satu unsur dalam tata cahaya yang penting untuk diketahui, dalam tata cahaya film hal ini biasa disebut Color Temperature (Suhu Warna). Color Temperatur dihitung dengan derajat kelvin yaitu digunakan untuk menjelaskan perbedaan campuran dari spektral.
Adapun satuan yang digunakan untuk mengukur suhu warna adalah Derajat Kelvin, atau biasa disingkat dengan “K”. Alat yang digunakan untuk mengukurnya adalah Kelvin Meter atau lebih umum disebut light meter.
Suhu Warna / Color Temperature |
Dalam produksi audio visual, baik film maupun televisi sumber pencahayan yang digunakan pada umumnya adalah matahari dan peralatan lampu, baik yang tergolong sebagai sumber pencahayaan daylight yang memiliki suhu warna 5600K, maupun tungsten dengan suhu warnanya 3200K. Sementara kamera elektronikpun memiliki fasilitas yang dapat memenuhi kebutuhan dalam hal suhu warna.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi ketidak sesuaian antara selector suhu warna pada kamera video dengan sumber pencahayaan adalah dengan menggunakan filter pada lampu . Seperti halnya penggunaan Filter CTB (Color Temperature Blue) yang dapat mengubah suhu warna lampu tungsten (3200K) menjadi Daylight (5600K). Atau sebaliknya mengubah suhu warna Daylight (5600K) menjadi Tungsten (3200K) yaitu dengan menggunakan Filter CTO (Color Temperature Orange) pada sumber pencahayaan/lampu yang suhu warnanya 5600K, seperti halnya lampu-lampu HMI.
Fungsi dasar tata cahaya antara lain berfungsi sebagai:
Lighting sebagai Penerangan.
Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu memberi penerangan objek yang ada di dalam setting. Istilah penerangan disini bukan hanya sekedar memberi efek terang sehingga bisa dilihat tetapi juga membantu kerja kamera agar lebih optimal, sebab bila cahaya pada sebuah lokasi sangat minim, maka kamera akan dipaksakan bekerja dengan bukaan diafragma lebar sehingga gambar akan menjadi sangat tipis dan kadang grain (bintik-bintik seperti pasir), oleh karena itu sebaiknya kita mengambil gambar dengan bukaan diafragma kecil dengan menambahkan cahaya yg cukup pada setting agar gambar yang dihasilkan lebih tebal.
Lighting Sebagai Pembentuk Dimensi.
Dengan tata cahaya kedalaman sebuah objek dapat dicitrakan. Dimensi dapat diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang suatu objek yang disinari sehingga memunculkan gradasi warna yang tipis. Jika semua objek diterangi dengan intensitas yang sama maka gambar yang akan tertangkap oleh kamera menjadi datar. Dengan pengaturan tingkat intensitas serta pemilahan sisi gelap dan terang maka dimensi subyek dan gambar akan muncul. Gambar yang mulanya terlihat dua dimensi bisa lebih memiliki kedalaman bidang. Cahaya sebagai pembentuk dimensi bisa menunjukan pemisahan antara background dengan objek di depannya. Dan antara subyek dengan foreground.
Lighting Sebagai Pemilihan Fokus Perhatian.
Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk menentukan objek dan area yang hendak disinari. Camera secara normal dapat melihat seluruh area setting, untuk memberikan fokus perhatian pada area atau objek tertentu, maka perlu memanfaatkan cahaya. Pemilihan ini tidak hanya berpengaruh bagi kamera, akan tetapi juga fokus perhatian penonton pada suatu objek tertentu yang ingin kita tonjolkan bisa lebih memberi perhatian khusus.
Atmosfir
Yang paling menarik dari fungsi tata cahaya adalah kemampuannya menghadirkan suasana yang mempengaruhi emosi penonton. Kata “atmosfir” digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi.
Konsep dasar pencahayaan dapat dibedakan menjadi:
1. Natural light/available Light.
Cahaya natural light bersumber dari cahaya yang bersifat natural atau ada secara alamoah seperti matahari, bulan atau kilat. Misalnya cahaya pagi hari dari sebelah timur (key). Maka shot-shot dalam scene tersebut key light-nya dari arah yang sama.
2. Pictorial light / Artificial light.
Cahaya yang bersifat artistik atau ciptaan, dibentuk sesuai kebutuhan artistik, mood sebuah adegan atau scene. Jadi arah sumber cahaya (key) dapat berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan artistik gambar atau mood dari adegan tersebut.
Tujuan penataan cahaya secara teknis adalah untuk :
- Memperoleh cahaya dasar (base light) sehingga kamera mampu melihat obyek dengan jelas.
- Menghasilkan contrast ratio yang tepat, perbandingan antara cahaya yang kuat dan bayangan tidak menyolok, begitu juga warna-warna yang terang dengan warna yang gelap.
- Mengatur suhu warna yang tepat, sehingga warna kulit manusia akan nampak alamiah.
Tujuan penataan cahaya secara artistik adalah untuk :
- Memperjelas bentuk dan dimensi obyek.
- Menciptakan ilusi dari suatu realitas.
- Menciptakan kesan/suasana tertentu.
- Memusatkan perhatian pada unsur-unsur penting dalam suatu adegan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar